Pengembangan model permainan untuk pembelajaran kinestetik pada anak tunanetra kini semakin beragam. Tidak hanya seru, permainan untuk anak tunanetra ini juga bersifat edukasi karena dapat juga dimainkan oleh tunanetra dewasa.
Sebut saja Ular Tangga dan Lego.
Meski keduanya tergolong permainan lawas, namun siapa sangka jika ada yang menarik di setiap undakan tangga. Bahkan, permainan yang terkesan sederhana ini memiliki banyak cara menyenangkan yang bisa membuat teman netra terhibur.
Nggak percaya? Mari kita buktikan!
CONTOH PERMAINAN UNTUK ANAK TUNANETRA
➤ ULAR TANGGA
![]() |
Image by Bobo |
Bak permainan ular tangga pada umumnya, permainan ular tangga khusus penyandang tunanetra juga menggunakan board game dan dadu. Tapi bedanya, papan permainannya didesain khusus menggunakan huruf braille. Sedangkan dadunya dibuat unik dengan gabungan lonceng di dalamnya.
Nah, permainan untuk anak tunanetra ini adalah hasil karya menakjubkan dari bocah SDIT Bina Amal Semarang bernama Hanun Dzatirrajwa. Yang kebetulan memang diciptakan untuk teman disabilitas di sekitarnya yang tidak bisa menikmati permainan anak normal dengan maksimal.
Berkat inovasi yang keren tersebut, contoh kegiatan kecerdasan kinestetik tunanetra oleh Hanun menjadi salah satu peserta lomba National Young Inventor Award (NYIA).
➤ LEGO
![]() |
Image by Lego |
Satu lagi permainan untuk anak tunanetra yang nggak kalah seru dari ular tangga, lego.
Kini, para difabel dapat bermain sekaligus mengasah kecerdasan kinestetik dengan balok-balok lego tanpa kesusahan sebab perusahaan Lego asal Denmark telah menciptakan permainan lego khusus untuk disabilitas, termasuk teman netra yang diberi nama Lego Braille Bricks.
Lego Braille Bricks merupakan games untuk anak tunanetra yang kompatibel dengan perangkat lego apapun dan sudah dilengkapi dengan fitur stud.
Setelah melewati uji coba, selanjutnya, lego Braille Bricks akan di distribusikan secara gratis ke sekolah-sekolah khusus melalui kemitraan di seluruh dunia.
FYI, permainan ini sebenarnya terinspirasi dari direktur Grup Lego, Morten Bonde yang juga termasuk penyandang tunanetra genetik. Beliau ingin membuktikan bahwa ada cara belajar yang asyik dan menyenangkan meskipun dunia begitu "gelap" melalui balok-balok lego yang dapat meningkatkan kepercayaan diri secara akademik maupun keingintahuan yang tinggi.
Oleh sebab itu, terciptalah Lego Braille Bricks yang menarik dan dapat dinikmati oleh penyandang tunanetra hingga dewasa.
![]() |
Image by Lego |
Jika ditelaah satu per satu, keduanya sama-sama menarik dan memiliki kelebihan serta kekurangan masing-masing. Namun jika ingin dimainkan bersama, sepertinya lebih seru ular tangga, ya 😎
Oh, iya. Bagi yang sudah pernah mencoba salah satu atau dua-duanya, boleh dong share pengalamannya pada kolom komentar.
Semoga hari mu menyenangkan, readers 😇
17 comments
setiap permainan mempunyai kelebihan masing masing
lego untuk kreativitas, ular tangga untuk kebersamaan
harga memang menentukan kualitas, ya
sekalipun itu sekelas mainan
kini penyandang tunanetra juga dapat merasakan sensasi main lego dan ular tangga tanpa kesusahan karena sudah dilengkapi dengan braille yang mendukung kebutuhan mereka
Post a Comment
Thanks for stopping by. Sila tinggalkan jejak berupa kritik maupun saran pada kolom komentar, ya 🤗 Regards 🙏