Kusta dan Disabilitas Identik dengan Kemiskinan, Benarkah?

kusta adalah

Kusta adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Leprae. Secara umum, kuman kusta akan menyerang jaringan saraf sehingga mengakibatkan les kulit dan infeksi menular. Meski demikian, penyakit kusta bisa disembuhkan. Namun dibutuhkan penanganan yang tepat dan konsisten.

MEMAHAMI APA ITU PENYAKIT KUSTA

Dikenal juga dengan penyakit Lepra atau Hansen, penyakit kusta merupakan penyakit kronis yang mampu bertahan selama bertahun-tahun bahkan seumur hidup.

Gejala yang timbul biasanya berupa bercak-bercak merah terang diiringi turunnya kemampuan merasa, mati rasa serta melemasnya beberapa bagian tubuh seperti kaki dan tangan.

Selain itu, orang yang mengalami kusta juga mungkin mengalami penurunan berat barat dan cedera saraf.

Pada kondisi tertentu, penderita kusta akan menunjukkan ciri-cir kusta yang lebih beragam. Misalnya hilangnya alis dan bulut mata. Hal ini tergantung tingkat keparahan kusta yang diderita. Semakin parah kondisi penderita, maka semakin parah pula tingkat kecacatannya.

Oh,iya. Perlu diketahuin bahwa selain disebabkan oleh Mycobacterium Leprae, terdapat faktor pendukung yang turut memicu munculnya penyakit ini, yaitu:

  • Lemahnya imun tubuh
  • Menyentuh hewan penyebar kusta, like Simpanse dan Armadillo
  • Bertandang ke kawasan endemik kusta

HUBUNGAN KUSTA DENGAN DISABILITAS

penyebab kusta
Image by Klik Dokter

Seperti diketahui, kusta adalah penyakit menular yang juga identik dengan disabilitas pun kemiskinan.

Menurut informasi yang saya terima dari Saluran Youtube Ruang Publik KBR dan NLR Indonesia, kusta merupakan jenis penyakit kronis yang dapat menyebabkan kecacatan sehingga penderitanya akan mengalami kesulitan dalam menjalani hidup.

Tentu saja hal ini akan berdampak pada siklus kehidupan serta lingkungan sosialnya. Ketika kusta mulai merenggut fungsi organ tubuh penderitanya, maka rancangan masa depan sudah pasti berubah. Terutama dalam segi finansial yang kemudian akan berujung pada kemiskinan.

Oleh sebab itu, dibutuhkan uluran tangan untuk memberantas kusta. Tidak sekadar edukasi hingga pelosok negeri, melainkan perlu bukti nyata dengan akses kesehatan yang terjamin bagi penderita kusta dan penyandang disabilitas.

PENGOBATAN PENYAKIT KUSTA

Lalu, seperti apa yang dimaksud dengan akses kesehatan disabilitas dan orang dengan kusta?

Layanan kesehatan ini bisa mencakup banyak hal yang akan membantu dan mempermudah para disabilitas maupun penderita kusta termasuk orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK) agar mendapat layanan kesehatan yang tepat dan efektif, diantaranya:

  • Pengobatan gratis di pusat kesehatan masyarakat atau Puskesmas
  • Jaminan kesehatan bagi OYPMK
  • Logistik obat-obatan yang memadai
  • Edukasi mengenai apa itu penyakit kusta, penyebab kusta serta cara mencegah dan mengobatinya
  • Training petugas kesehatan
  • Deteksi dini penyakit kusta

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Bapak Sunarman Sukamto, Amd selaku Tenaga Ahli Kedeputian V Kantor Staf Presiden pada 28 September lalu dalam siaran langsung #RuangPublikKBR bahwa, selain menyebabkan disabilitas, penyakit kusta juga sangat berpengaruh terhadap kondisi psikologis, sosial hingga ekomnomi penderitanya.

Dengan demikian, pemenuhan layanan kesehatan yang disebutkan di atas dianggap tepat sebagai langkah eliminasi penyakit kusta di Indonesia.

Selain akses kesehatan inklusif bagi penyandang disabilitas dan penderita kusta dan OYPMK, pengobatan kusta juga bisa diakses secara cuma-cuma di puskesmas terdekat. Masih menurut informasi dari Ruang Publik KBR, perawatan kusta dapat dilakukan melalui metode Multi Drug Theraphy menggunakan berbagai macam antibiotik (rifampisin, clofazimin, dapson, minocycline, ofloxacin) yang harus dikonsumsi selama 6 sampai 12 bulan.

Apabila dalam kurun waktu tersebut perawatan yang dilakukan menggunakan obat kusta tidak membuahkan hasil, maka penderita kusta akan diarahkan untuk melakukan operasi sebagai langkah pengobatan selanjutnya.

Tapi perlu diingat, kusta dapat disembuhkan asal penderitanya suportif dan rajin meminum obat hingga sembuh benar.

obat kusta
Image by Hello Sehat

PERAN PEMERINTAH DALAM MENANGANI KUSTA DAN DISABILITAS

Omong-omong soal kusta dan disabilitas yang erat kaitannya dengan kemiskinan, menurut Dwi Rahayuningsih, Perencana Ahli Muda, Direktorat Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian PPN/Bappenas menjelaskan bahwa, tingkat kemiskinan pada masing-masing orang memiliki tolak ukur yang berbeda. Pada disabilitas dan penderita kusta maupun OYPMK, kasus kemiskinan yang dialami akan sangat mempengaruhi proses penyembuhan dan kesempatan di dunia kerja.

Sehingga pada kondisi disabilitas, taraf hidup bisa dikatakan ideal jika mampu memenuhi kebutuhan dasar yang meliputi sandang, pangan dan papannya.

Untuk menangani kemiskinan pada disabilitas dan penderita kusta, pemerintah menciptakan beberapa program, yaitu:

  • Bantuan sembako bagi disabilitas termasuk kusta dengan kategori miskin dan sudah terdaftar dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) Kemensos
  • Bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial serta Penyaluran Alat Bantu
  • Program kemandirian usaha terutama bagi yang mengalami diskriminasi dari lingkungan
  • Shelter eks Kusta atau penyediaan tempat bagi OYPMK oleh Kemensos dan Dinas Sosial daerah setempat

Terkait program tersebut, pemerintah telah bekerja sama dengan lemba-lembaga terkait untuk memulai aksi nasional dengan 7 sasaran strategi, salah satunya pengaturan pemberdayaan masyarakat dan kesejahteraan untuk disabilitas:

  • Memperluas jangkauan bantuan sosial dan perlindungan sosial seperti jaminan Kesehatan untuk disabilitas
  • Memberikan kuota minimum untuk penyandang disabilitas bagi perusahaan swasta 1% sedangkan untuk pemerintah, BUMN, BUMD 2%
  • Program Peningkatan layanan keuangan Inklusif untuk disabilitas agar dapat mengakses permodalan dengan mudah
  • Program Return to work, yaitu memastikan bahwa disabilitas dan OYPMK dapat dipekerjakan kembali, dimana sebelumnya dia bekerja sebelum terkena kusta
  • Mendorong peningkatan peran perusahaan swasta melalui CSR-nya dalam membantu OYPMK agar semakin berdaya melalui kegiatan pelatihan, kewirausahaan, manajemen, sehingga disabilitas dan OYPMK dapat berwirausaha secara mandiri 
ciri-ciri kusta

KESIMPULAN

Meski kusta adalah penyakit menular yang identik dengan disabilitas dan kemiskinan, hal ini dapat diatasi dengan peran serta pemerintah serta perilaku kooperatif dari penderita kusta itu sendiri.

Sekalipun kusta dianggap penyakit kutukan, tetapi dengan penanganan yang tepat dan efektif, penyakit kronis ini bisa disembuhkan dan orang yang pernah menderita kusta (OYPMK) dapat kembali menjalani hidup sebagaima mestinya.

Referensi:

  • http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__11_Th_2019_ttg_Penanggulangan_Kusta.pdf
  • http://p2p.kemkes.go.id/integrasi-sosialisasi-program-pencegahan-dan-pengendalian-penyakit-kusta-dan-frambusia/
  • https://www.heizyi.com/2021/07/pengertian-kusta.html
  • Live Youtube Ruang Publik KBR dan NLR Indonesia
Narasi Nia
Hi, Welcome to Narasi Nia... This blog about lifestyle and special needs that focuses on health, women's sundries and down syndrome... Narasi Nia was released on July 20, 2020. Was written and edited by Elok Faiqotul Hikmah as the founder of Heizyi Network... This blog also accepts all forms of compensation from advertisement, sponsorship, affiliates, competition, giveaway and other... Contact: halo.mbaknia@gmail.com

Related Posts

Post a Comment

Stay Update!