Bagaimana Cara Mengatasi Anak yang Suka Memukul?

anak suka memukul
 
Tidak semua orangtua bisa tetap sabar dan calm down saat menghadapi anak suka memukul ketika sedang marah. Ada saja tingkah anak yang bikin gregetan saat emosi. Entah memukul kepala, melempar barang atau berteriak tanpa kontrol.

Menurut psikolog anak, selain belum mampu mengkomunikasikan bahasa verbal dengan benar, perasasaan kesal bisa jadi salah satu pemicu emosi anak tidak terkendali.

Jangan balik berteriak kepada anak ketika emosinya sedang kacau. Coba pahami kemauan dan penyebab anak berlaku kasar. Lalu bantu anak melampiaskan emosinya dengan cara yang benar.


MEMAHAMI PENYEBAB ANAK SUKA MEMUKUL:


🍭 Merasa Terancam


Seseorang akan berusaha melindungi serta mempertahankan apapun yang dianggap sebagai miliknya. Walau tergolong belum paham alur kehidupan sepenuhnya, anak-anak akan merasa "ringan tangan," jika wilayah kekuasannya atau miliknya terusik.


🍭 Penyaluran Emosi


Ketika merasa kesulitan dalam menyampaikan kebutuhannya, anak-anak cenderung meluapkannnya dengan emosi. Kesal, sedih, kecewa hingga frustasi kerap kali menjadi alasan anak suka berteriak,memukul hingga mencakar.

 

🍭 Muncul Perasaan Iri


Tidak hanya ketika merasa area nya terancam, penyebab anak suka memukul juga bisa karena timbul perasaan iri. Iri ketika orangtua lebih mendahulukan adik dalam segala hal, iri karena terlalu sering ditinggal di rumah, iri karena teman memiliki mainan baru.


🍭 Kesal Terhadap Sesuatu


Hal yang lumrah saat anak merasa kesal lalu melampiaskan emosinya dengan cara melempar barang atau menendang.

Kesulitan mengekspresikan kebutuhan (lelah, lapar, ngantuk, haus atau lainnya ) itulah yang harus diatasi dengan memberi anak kegiatan untuk menyalurkan energi nya.


🍭 Tidak Punya Teman


Ruang lingkup yang terbatas bisa membuat anak cepat bosan kemudian uring-uringan. Nah, cara paling sederhana mengatasi anak yang kasar adalah dengan menjadi temannya. Setiap orangtua perlu cosplay menjadi anak kecil agar memahami keinginan si buah hati 😇


🍭 Pengaruh Keluarga dan Lingkungan


Anak adalah individu paling sensitif dalam keluarga. Ketika sinyal "ketidakberesan," terjadi dalam rumah, biasanya anak-anak akan berulah guna mencari perhatian. Tak jarang mereka juga meluapkan emosi sebagai bentuk penolakan.

Selain itu, anak juga merupakan peniru ulung. Segala perilaku negatif yang tertangkap indera penglihatan maupun pendengarannya berpotensi menjadi faktor penyebab anak gampang emosional.

Menurut Janet Lansbury, "Di dunia ini, tidak ada anak yang nakal. Yang ada hanyalah anak yang bertarung dengan emosinya dan dorongan dalam diri mereka kemudian berusaha mengkomunikasikan perasaan dan kebutuhan mereka dengan cara yang mereka tahu."

Benar sekali, itu mengapa orangtua tidak boleh membalas anak menggunakan kekerasan apalagi sampai memukul. Karena kekerasan pada anak justru akan membuat si anak semakin yakin untuk bertindak kasar.

Oleh karena itu, berikut saya rangkum beberapa solusi cara mengatasi anak yang suka main tangan dari berbagai sumber. Orangtua bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tentu dengan sabar dan sayang 😍

Penyebab Anak Suka Memukul


CARA MENGATASI ANAK SUKA MEMUKUL:

 

🐾 Tetap Tenang

Langkah pertama yang harus dilakukan ketika menghadapi anak yang sedang emosi adalah dengan tetap tenang. Usahakan jangan balas berteriak atas "kekerasan," yang telah anak lakukan.

Dampak kekerasan terhadap anak sangat tidak bagus bagi perkembangan mentalnya. Bukannya diam, anak justru semakin takut dan berusaha menjauh dari orangtua. Hal ini bisa menyebabkan anak terus-menerus melampiaskan emosinya dengan cara memukul sebab merasa sendiri dan ketakutan.
 

🐾 Beri Pengertian

Cara mengatasi anak yang suka memukul dan menendang selanjutnya adalah komunikasi dengan benar. Beri anak pemahaman bahwasannya apa yang dia perbuat tidak baik. Ada banyak cara menyelesaikan masalah selain memukul.

Eits, tapi tunggu emosi anak mereda, ya. Jangan langsung menyerang anak dengan ceramah panjang kali lebar. Itu akan membuat anak semakin kesal. Peluk dan elus punggungnya supaya anak merasa tenang dan nyaman.

 

🐾 Tumbuhkan Empati

Kemampuan otak anak belum berkembang secara sempurna. Agar anak tidak salah bersikap dalam mengekspresikan emosinya, tumbuhkan sikap empati ketika anak memiliki kebiasaan  memukul orang lain.

Jelaskan bahwa dipukul itu sakit, semua orang tidak suka kekerasan. Gunakan bahasa yang mudah dipahami beserta contoh yang baik.

Misal:

  • "Kakak, adik jangan dipukul,ya. Sakit loh. Anak kecil itu harus dilindungi."
  • "Adek, jangan pukul kakak. Mainnya bareng-bareng ya."
  • "Sayang, temannya jangan dipukul. Mainnya gantian, ya. Tunggu giliran. Antre dulu."
  • "Sayang, nggak boleh mukul orang. Dipukul itu sakit, loh. Sini Coba. Sakit kan? Jadi nggak boleh pukul-pukul lagi, ya."
  • "Kalau ada temannya nakal, jangan dipukul. Adek main yang lainnya aja."

 

🐾 Reward

Anak-anak biasanya senang sekali mendapat hadiah, kejutan ataupun pujian. Agar lebih semangat menerapkan kebaikan, apresiasi saat anak berbuat baik. Dengan begitu, anak akan merasa dihargai dan merasa yakin bahwa usahanya tidak sia-sia.


🐾 Jadi Teman yang Baik

Selain belum mampu mengelola emosi dengan baik, anak-anak dan balita lebih sering menggunakan gesture dalam menyampaikan keinginannya.

Agar memahami maksud anak, orangtua harus menjadi penolong serta teman yang baik. Diskusikan apa yang membuat anak emosi. Berikan alternatif supaya anak bisa menyalurkan emosinya secara benar. Cobalah yakinkan si anak, bahwa orangtuanya bisa memahami dan membantunya dalam menyelesaikan masalah.


🐾 Tegas dan Konsisten

Hal yang paling sulit dalam mendidik anak adalah tegas dan konsisten. Seringkali orangtua merasa iba dalam menerapkan pola asuh disiplin pada anak. Terlebih ketika anak sudah memulai drama nya dengan penuh cucuran air mata.

Jangan mundur!

Supaya anak terus berperilaku positif, lakukan pola asuh disiplin dengan konsisten. Jika merasa kesulitan, orangtua bisa meminta bantuan pada ahlinya. Atau bergabung dengan komunitas tertentu sebagai sarana berbagi demi mendapat pencerahan bagaimana cara menghilangkan kebiasaan memukul pada anak.

Cara Mengatasi Anak Suka Memukul

Menurut psikolog anak, pemicu utama balita atau anak suka memukul adalah karena merasa kesal dan marah. Seringkali gerak tangan yang mereka lakukan adalah reflek dari perasaannya.

Maka dari itu, orangtua harus membiasakan anak agar menggunakan tangan dengan menyenangkan.

Tidak perlu merasa cemas dan khawatir, lakukan cara diatas untuk mengatasi anak yang tempremen agar perilkau buruknya tidak menjadi kebiasaan.

Narasi Nia
Hi, Welcome to Narasi Nia... This blog about lifestyle and special needs that focuses on health, women's sundries and down syndrome... Narasi Nia was released on July 20, 2020. Was written and edited by Elok Faiqotul Hikmah as the founder of Heizyi Network... This blog also accepts all forms of compensation from advertisement, sponsorship, affiliates, competition, giveaway and other... Contact: halo.mbaknia@gmail.com

Related Posts

27 comments

  1. ponakan aku nih sikapnya gini, tiap ketemu orang asing pasti mukul orang tuanya, mmh sepertinya memang karena merasa terancam, karena saat kecil dia di titip di pamannya yang anaknya sangat nakal

    ReplyDelete
    Replies
    1. bisa jadi. tapi mungkin lebih karena jarang interaksi dengan orang lain makanya jadi begitu, kak

      Delete
  2. Iya nih kayak ponakan saya, kalau mukul dan nendang sakit banget. Tapi setelah saya dekati, malah saya cium-cium dan peluk, eh dia melunak dan udah jarang mukul.

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah.

      kadang anak kecil yang suka emosi itu karena dia gak bisa ngungkapin apa maunya. makanya jadi marah-marah

      Delete
  3. Dengan perilaku atau sikap anak yang sering memukul, sebagai orang tua kita memang hendaknya harus lebih sabar dan disiplin untuk memberikan arahan yang baik kepada mereka. Karena memang benar, kalau kita kasar ke anak-anak, mereka juga bisa lebih kasar. Karena sejatinya anak ialah peniru yang sangat ulung.

    ReplyDelete
    Replies
    1. setuju! anak itu peniru ulung, makanya harus hati-hati bersikap di depan anak. jangan sampai memberi contoh yang buruk agak tidak dititu

      Delete
  4. Membersamai anak memang nggak selalu mudah, pun jadi orangtua yang sabar juga nggak semudah itu.

    Terima kasih atas sharingnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kembali kasih, kakak. semoga kita semua bisa menjadi tauladan yang baik untuk anak-anak kita ya. amin

      Delete
  5. kadang anak jadi suka memukul karena melihat sehingga terekam dalam memorinya, bisa melihat sekitar atau main game kekerasan sehingga tangannya reflek, hihi kadang sabar suka ilang juga kalau anak emosi, belajar terus jadi orang tua :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul sekali. itu sebabnya harus pandai bersikap jika didepan anak

      Delete
  6. Saya setuju sekali, Mbak. Tidak ada anak-anak yang nakal, kan mereka masi proses, antara tahu, paham, mengerti dengan tak tahu, tak paham, dan tak mengerti. Tapi sayangnya sering keluar langsung kata-kata, dasar anak nakal.

    Padahal tugas orang tua dan keluarga dekatlah yang mendampingi anak-anak dan memberi pengertian.

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener sekali pak. jadi orangtua penyabar itu gak mudah ya. butuh belajar selamanya. makanya kalau tidak hati-hati dalam bersikap dan berbicara pada anak efeknya juga tidak baik bagi pertumbuhan anak itu sendiri

      Delete
  7. Kemungkinan penyebab anak suka memukul dikarenakan kesalahan orang tua, bisa aja kita menjanjikan sesuatu tapi lupa tapi sang anak tetap ingat tapi enggan berterus terang. Alhasil ia jadi lebih ekspresif sampai memukul.

    Jadi ada baiknya tunggu ia sampai tenang dan tanyakan baik baik penyebab ia memukul.

    ReplyDelete
  8. Hm... anakku pernah gini mbak... marah dikit mukul. Tapi biasanya ada pemicunya. Kadang diledek atau digoda teman. Sekarang sudah lebih terkendali nggak gampang terpancing teman

    ReplyDelete
  9. Jadi penyebabnya bermacam-macam ya. Penting banget orang tua bisa memahami kondisi psikologis anak, supaya anak tidak melakukan kenakalan seperti itu

    ReplyDelete
  10. Kedua anak saya sempat begini. Kalau si Adik pas sebelum pandemi, lagi seneng-senengnya ngikutin temen-temennya di sekolah. Selain itu karena dia merasa terancam juga kayaknya karena teman sekelasnya ada yang suka mukul. Nah si kakak malah sekarang ini suka mukul adiknya. Asal diganggu dikit aja langsung mukul atau enggak nyubit. Sepertinya ada masalah psikis juga, mgkn frustasi juga karena selama di rumah saja gak ada teman. Memang masalah ini gak bisa dibiarkan. Harus benar-benar diawasi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga aja emosi kakak cepet reda ya mbak. semoga juga virusnya cepet pergi biar bisa maen sama temen-temen lagi ^^

      Delete
  11. Hehe bener sih mba, ponakanku marah biasanya karena kesel gitu, jadi mukul-mukul. Selain itu di lingkungan mainnya pun ada temannya yang suka mukul kalau lagi marah, semacam meniru. Makasih manfaatnya, tegas dan konsisten agak sulit sih sebenernya. kitanya tegas eh ada aja godaannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. kadang suka gak tega ya jauhin anak dari temennya. tapi kalau lingkungannya kasih dampak buruk, ya apa boleh buat

      Delete
  12. Aku pernah lho waktu SMP, tau-tau dikaplok anak. Sepupuku sih, masih balita waktu itu. Kzlnya, oom-tanteku engga marahin sepupuku ini. Malah cuma bilang, namanya juga anak-anak. No Way!. Aku engga akan ngajarin anakku kayak gitu. Salah dibiarin...Makasih ya artikelnya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah, itu dia masalahnya. cara mendidik orangtua emang beda-beda. supaya gak salah kaprah, diberi pengerian aja mbak :)

      Delete
  13. Haha dulu saya suka mukul kak, karena mukul itu membuat saya jadi tenang.. tapi saya mukul latihan tinju sih hehe

    ReplyDelete
  14. Ternyata iri bisa jadi alasan anak suka mukul ya mbak.


    Kadang ada org tua yang membiarkan klo anak ada kebiasaan suka pukul klo ada sesuatu. Pdhal harusnya diberi pengertian ya mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. intinya nyari perhatian aja sih mbak.

      tapi kalau dibiarkan malah nggak baik. nanti bisa tumbuh jadi anak yang emosian malah

      Delete
  15. Kalau doi, sejak nonton film Boboboi menganggap dunia ini adalah peperangan antara yang baik dan jahat. Jadi suka negluarin jurus kuasa angin, terus mukul.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahaha... mungkin doi punya cita-cita pengen jadi iron man kak :)

      Delete

Post a Comment

Thanks for stopping by. Sila tinggalkan jejak berupa kritik maupun saran pada kolom komentar, ya 🤗 Regards 🙏

Stay Update!